Senin, 19 Februari 2018

BANTENG HITAM DENGAN SETITIK PUTIH


الحمد لله, نحمده ونستعينه ونستغفره, ونعوذ بالله من شرور انفسنا ومن سيئة اعمالنا من يهد الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له, أشهد ان لااله الا الله وحده لاشريك له وأشهد ان محمدا عبده ورسوله لانبي بعده, اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين أما بعد فيا ايها المؤمنون اوصيكم ونفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون. قال الله تعالى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ -١٠٢-
Hadirin Jama’ah Jum’ah yang dimulyakan Alloh
Melalui mimbar yang penuh berkah ini, kami sampaikan wasiat TAQWALLOH (Taqwa/takut kepada Alloh SWT). Yang dengan ini semoga kita semua diberi kekuatan oleh Alloh untuk dapat melaksakan wasiyat tersebut hingga kita dapat sentiasa merasakan ma’iyyatulloh (rasa kebersamaan dengan Alloh SWT) dalam setiap langkah kita didunia ini. Sehingga kita dapat terjaga dari perbuatan durhaka kepada Alloh SWT Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
Firman Alloh didalam Al Qur’an :
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ -١١٦- إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَن يَضِلُّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ -١١٧-
“dan jika kamu menuruti kebanyakan orang dimuka bumi niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Alloh. Mereka tidak lain hanyalan menuruti dzon (prasangka) belaka. Dan mereka hanyalah mengira-ngira. (116) sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapatkan hidayah. (117) [Q.S Al An’am 116-117]
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
Alloh SWT mengabarkan didalam ayat ini kepada kita bahwa pandangan maupun perilaku kaum Musyrikin / Kafirin sebenarnya tidak tumbuh dari dasar yang benar. Melainkan mereka hanya mengira, mereka-reka / menduga. Ibarat seseorang yang menaksir jumlah buah yang masih dalam pohon, taksiran itu tidak mungkin sesuai dengan kenyataannya.
Pandangan dan perilaku kaum Musyrikin / Kafirin seperti melegalkan Riba, membuka aurat mengkonsumsi segala yang haram, menetapkan undang-undang, menghalalkan segalan cara, mengesampingkan aturan Agama dsb merupakan pandangan yang cenderung kepada ketidakbenaran. Sebab kebenaran harus didasarkan pada alasan/argumentasi aqliyyah yang sekaligus dipadu dengan baroohiin ilaahiyyah (petunjuk2 ketuhanan). Sementara pandangan dan perilaku Kaum Musyrikin/ Kafirin tadi hanya mereka-reka saja dan sangat jauh dari aturan Agama Islam.
Namun herannya, golongan model seperti inilah yang dominan dan diminati orang banyak mulai dahulu hingga sekarang disbanding dengan golongan lainnya. Alloh SWT berfirman :
وَلَقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ أَكْثَرُ الْأَوَّلِينَ -٧١-
“dan sesungguhnya telah sesat kebanyakan orang-orang dahulu sebelum mereka (Quraisy)” [Q.S As Shooffaat : 71]
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ -١٠٣-
“dan sebagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu sangat mendambakannya” [Q.S Yusuf : 103]
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
Oleh karena itu apabila pola pemikiran dan pola perbuatan kebanyakan orang ditiru dan diikuti begitu saja, tentu kita akan memasuki wilayah kesesatan pula. Mereka memang senantiasa membuat jebakan lewat sarana apa saja terutama media massa baik majalah maupun televise agar sesegera mungkin tradisi dan budaya mereka diadopsi, yang tujuannya supaya antara kita dan mereka sama2 dalam kesesatan. Na’uudzubillaah
Atas dasar inilah, sudah semestinya kita memiliki miqyaas (standart ukuran perbuatan) agar tidak mudah diombang ambingkan. Dengan itu kita akan tegar dalam menetapi ajaran yang benar walaupun dalan kesendirian. Sekalipun kebanyakan orang nantinya akan mengabaikan dan mencemooh kita.
Miqyas (standart ukuran perbuatan) kita tidak lain adalah Sabiilullooh (jalan Alloh SWT) yaitu aturan- aturan syara’ yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadist. Aturan ini adalah aturan yang angat adil, yang haq dan lurus, bukan taksiran / perkiraan belaka melainkan Fakta, Realita dan Hidayah. Karena mengingat yang membuat adalan Alloh SWT Dzat yang Maha Ahli dibidang-Nya.
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
Namun, situasi dan kondisi saat ini menampakkan kenyataan lain. Bisa dikatakan bahwa kebanyakan kita justru mengabaikan miqyas tersebut. Terbukti bila dibandingkan antara kita dengan mereka Kaum Musyrikin / Kafirin rasanya tidak ada perbedaan yang mencolok. Karakter mereka dalah karakter kita juga. Apabila mereka hidup dengan ciri khas kebebasan dengan apa yang disebut prinsip serba boleh, kita pun terjebak dalam kelonggaran-kelonggaran yang sama. Betapa banya diantara kita mengumbar aurat memakan yang haram, tidak ada andil berdakwah, menghalalkan ribamengedapankan hokum buatan manusia, suka berpecah belah dan seterusnya. Sudah seharusnya kita kembali merenungkan kapasitas aqidah kita dengan suatu ikrar :
كل النظريات المخالِفة ليس مع اصحابها حجة ولايقين وانما كله ظن وتخمين
“setiap pandangan yang bertentangan (dengan syara’), (sudah jelas) para penganutnya tidaklah menyertakan argumentasi dan keyakinan. Sesungguhnya seluruhnya hanyalah dugaan dan taksiran belaka”
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
Kenyataan bahwa bumi sekarang ini dilanda berbagai kerusakan, ketimpangan dan keonaran hendaknya menyadarkan bahwa itu semua akibat dominasi orang-orang yang dalam kesesatan yang menyandarkan pandangan dan perilakunya diatas dugaan semata. Dari hari kehari bumi akan semakin tidak indah jikalau penghuninya tetap mengambil prinsip-prinsip menyimpang dari syara’ seperti menerapkan peraturan dasar yang dzolim, fasiq maupun kufur. Kiranya perlu kita ketahui pula bahwa orang senantiasa toleran dengan setiap dugaan semata, ia akan mudah terjerumus dalam kesesatan. Namun sebaliknya orang yang berusaha menjaga diri dari dugaan semata, ia akan dimudahkan kepada hidayah. Pepatah mengatakan :
كل ميسر لما خلق له
“setiap orang dimudahkan untuk melakukan apa yang ditaqdirkan baginya”
Adapun keadaan sekarang ini yang justru kesesatan lebih dominan daripada kebenaran diibaratkan :
الشعرة البيضاء في الثُور الأسود
“Setitik bulu putih yang berada pada tubuh banteng yang hitam legam”
Semoga dengan pengertian dan penjelasan ini dapat mendatangkan keberkahan bagi kita dan mendapatkan kemudahan untuk sentiasa mengikuti langkah-langkah dalm kehidupan ini yang sesuai dengan aturan-aturan Alloh SWT. Amin Ya Robbal ‘Alamin
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan walloohu yatawallal jamii’a biri’aayatih
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
وَالْعَصْرِ -١- إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ -٢- إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ -٣-
بارك الله لي ولكم في القران الكريم ونفعني واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته انه هو السميع العليم

0 komentar:

Posting Komentar