الحمد لله,
نحمده ونستعينه ونستغفره, ونعوذ بالله من شرور انفسنا ومن سيئة اعمالنا من يهد
الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له, أشهد ان لااله الا الله وحده لاشريك له
وأشهد ان محمدا عبده ورسوله لانبي بعده, اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله
وصحبه اجمعين أما بعد فيا ايها المؤمنون اوصيكم ونفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون.
قال الله تعالى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ
اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ -١٠٢-
Hadirin Jama’ah Jum’ah yang dimulyakan Alloh
Melalui mimbar yang penuh berkah ini, kami sampaikan wasiat
TAQWALLOH (Taqwa/takut kepada Alloh SWT). Yang dengan ini semoga kita semua
diberi kekuatan oleh Alloh untuk dapat melaksakan wasiyat tersebut hingga kita
dapat sentiasa merasakan ma’iyyatulloh (rasa kebersamaan dengan Alloh SWT)
dalam setiap langkah kita didunia ini. Sehingga kita dapat terjaga dari
perbuatan durhaka kepada Alloh SWT Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
Firman Alloh didalam Al Qur’an :
وَإِن
تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ
إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ -١١٦- إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ
مَن يَضِلُّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ -١١٧-
“dan jika kamu menuruti kebanyakan orang dimuka bumi niscaya
mereka akan menyesatkanmu dari jalan Alloh. Mereka tidak lain hanyalan menuruti
dzon (prasangka) belaka. Dan mereka hanyalah mengira-ngira. (116) sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapatkan
hidayah. (117) [Q.S Al An’am 116-117]
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
Alloh SWT mengabarkan didalam ayat ini kepada kita bahwa
pandangan maupun perilaku kaum Musyrikin / Kafirin sebenarnya tidak tumbuh dari
dasar yang benar. Melainkan mereka hanya mengira, mereka-reka / menduga. Ibarat
seseorang yang menaksir jumlah buah yang masih dalam pohon, taksiran itu tidak
mungkin sesuai dengan kenyataannya.
Pandangan dan perilaku kaum Musyrikin / Kafirin seperti
melegalkan Riba, membuka aurat mengkonsumsi segala yang haram, menetapkan
undang-undang, menghalalkan segalan cara, mengesampingkan aturan Agama dsb
merupakan pandangan yang cenderung kepada ketidakbenaran. Sebab kebenaran harus
didasarkan pada alasan/argumentasi aqliyyah yang sekaligus dipadu dengan
baroohiin ilaahiyyah (petunjuk2 ketuhanan). Sementara pandangan dan perilaku
Kaum Musyrikin/ Kafirin tadi hanya mereka-reka saja dan sangat jauh dari aturan
Agama Islam.
Namun herannya, golongan model seperti inilah yang dominan dan
diminati orang banyak mulai dahulu hingga sekarang disbanding dengan golongan
lainnya. Alloh SWT berfirman :
وَلَقَدْ
ضَلَّ قَبْلَهُمْ أَكْثَرُ الْأَوَّلِينَ -٧١-
“dan sesungguhnya telah sesat kebanyakan orang-orang dahulu
sebelum mereka (Quraisy)” [Q.S As Shooffaat : 71]
وَمَا
أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ -١٠٣-
“dan sebagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu
sangat mendambakannya” [Q.S Yusuf : 103]
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
Oleh karena itu apabila pola pemikiran dan pola perbuatan
kebanyakan orang ditiru dan diikuti begitu saja, tentu kita akan memasuki
wilayah kesesatan pula. Mereka memang senantiasa membuat jebakan lewat sarana
apa saja terutama media massa baik majalah maupun televise agar sesegera
mungkin tradisi dan budaya mereka diadopsi, yang tujuannya supaya antara kita
dan mereka sama2 dalam kesesatan. Na’uudzubillaah
Atas dasar inilah, sudah semestinya kita memiliki miqyaas
(standart ukuran perbuatan) agar tidak mudah diombang ambingkan. Dengan itu
kita akan tegar dalam menetapi ajaran yang benar walaupun dalan kesendirian.
Sekalipun kebanyakan orang nantinya akan mengabaikan dan mencemooh kita.
Miqyas (standart ukuran perbuatan) kita tidak lain adalah
Sabiilullooh (jalan Alloh SWT) yaitu aturan- aturan syara’ yang bersumber dari
Al Qur’an dan Hadist. Aturan ini adalah aturan yang angat adil, yang haq dan
lurus, bukan taksiran / perkiraan belaka melainkan Fakta, Realita dan Hidayah.
Karena mengingat yang membuat adalan Alloh SWT Dzat yang Maha Ahli
dibidang-Nya.
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
Namun, situasi dan kondisi saat ini menampakkan kenyataan lain.
Bisa dikatakan bahwa kebanyakan kita justru mengabaikan miqyas tersebut.
Terbukti bila dibandingkan antara kita dengan mereka Kaum Musyrikin / Kafirin
rasanya tidak ada perbedaan yang mencolok. Karakter mereka dalah karakter kita
juga. Apabila mereka hidup dengan ciri khas kebebasan dengan apa yang disebut
prinsip serba boleh, kita pun terjebak dalam kelonggaran-kelonggaran yang sama.
Betapa banya diantara kita mengumbar aurat memakan yang haram, tidak ada andil
berdakwah, menghalalkan ribamengedapankan hokum buatan manusia, suka berpecah
belah dan seterusnya. Sudah seharusnya kita kembali merenungkan kapasitas
aqidah kita dengan suatu ikrar :
كل النظريات المخالِفة ليس مع اصحابها حجة
ولايقين وانما كله ظن وتخمين
“setiap
pandangan yang bertentangan (dengan syara’), (sudah jelas) para penganutnya
tidaklah menyertakan argumentasi dan keyakinan. Sesungguhnya seluruhnya
hanyalah dugaan dan taksiran belaka”
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
Kenyataan bahwa bumi sekarang ini dilanda berbagai kerusakan,
ketimpangan dan keonaran hendaknya menyadarkan bahwa itu semua akibat dominasi
orang-orang yang dalam kesesatan yang menyandarkan pandangan dan perilakunya
diatas dugaan semata. Dari hari kehari bumi akan semakin tidak indah jikalau
penghuninya tetap mengambil prinsip-prinsip menyimpang dari syara’ seperti
menerapkan peraturan dasar yang dzolim, fasiq maupun kufur. Kiranya perlu kita
ketahui pula bahwa orang senantiasa toleran dengan setiap dugaan semata, ia
akan mudah terjerumus dalam kesesatan. Namun sebaliknya orang yang berusaha
menjaga diri dari dugaan semata, ia akan dimudahkan kepada hidayah. Pepatah
mengatakan :
كل ميسر لما خلق له
“setiap orang
dimudahkan untuk melakukan apa yang ditaqdirkan baginya”
Adapun keadaan sekarang ini yang justru kesesatan lebih dominan
daripada kebenaran diibaratkan :
الشعرة البيضاء في الثُور الأسود
“Setitik bulu putih yang berada pada tubuh banteng yang hitam
legam”
Semoga dengan pengertian dan penjelasan ini dapat mendatangkan
keberkahan bagi kita dan mendapatkan kemudahan untuk sentiasa mengikuti
langkah-langkah dalm kehidupan ini yang sesuai dengan aturan-aturan Alloh SWT.
Amin Ya Robbal ‘Alamin
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan walloohu
yatawallal jamii’a biri’aayatih
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia Hafidzokumulloh
وَالْعَصْرِ
-١- إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ -٢- إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ -٣-
بارك الله لي ولكم
في القران الكريم ونفعني واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم
تلاوته انه هو السميع العليم
0 komentar:
Posting Komentar