Senyum Itu Sedekah.

Syukur merupakan kualitas Hati yang terpenting. dengan berSyukur kita akan diliputi rasa Damai, Tenteram dan Bahagia.

Alloh is Love Us

ada keCintaan Alloh yang akan terbuka dibalik semua ujian-Nya.

Persahabatan itu Indah

Persahabatan bagaikan sekotak Crayon, berbeda-beda dan penuh warna. tapi jika mereka bersama, mereka dapat membuat Pelangi yang Indah.

Keteguhan Modal Keberhasilan

Anak Muda yang Kreatif tidak lama mengeluh dalam kesulitan. Dia cepat menemukan cara mengatasi kesulitan.

...

.....

Minggu, 29 Oktober 2023

Hafal Al Qu'an Tanpa Menghafal


Hafal Al-Quran Tanpa Menghafal

Ada banyak cara mengahafalkan Al-Quran. Beragam metode bagaimana menjadi hafidz Al-Quran telah diperkenalkan dari dulu hingga sekarang. Dan cara terbaru menghafal Al-Quran masih akan terus dikembangkan. Diantara beragam metode menghafal Al-Quran ada satu cara unik yang disebut Hafal Al-Quran Tanpa Menghafal. Sepeti apa metode hafal tanpa menghafal ini?

TIKRAR: Cara Praktis Menghafal Al-Quran dengan Khatam Cepat dan Hafalan Kuat


Cara ini diperkenalkan oleh Dr. Abdul Muhsin Al-Qasim, imam dan khatib Masjid Nabawi. Keistimewaan metode menghafal Al-Quran ini adalah kuatnya hafalan yang diperoleh dan cepatnya waktu yang diperlukan untuk mengkhatamkan Al-Quran. Inilah cara termudah menghafalkan Al-Quran.
Inti dari metode ini adalah tikror (mengulang). Mengulang bacaan Al-Quran berulang-ulang hingga lekat dengan ingatan. Ketika Anda menggunakan metode ini untuk menghafal Al-Quran memang tidak tampak seperti sedang menghafal, lebih terlihat seperti mengulang-ulang membaca saja. Karenanya layak juga metode sejenis ini disebut Hafal Al-Quran Tanpa Menghafal.
Cara menghafal dengan mengulang (tikror) ini sebenarya bukan metode baru. Bahkan merupakan cara lama yang terus berhasil mencetak penghafal Al-Quran.  Metode tikror ini insyaAllah sangat mudah untuk dipraktikkan oleh siapa saja yang ingin menghafal Al-Quran. Berikut contoh praktisnya.
Misalkan Anda akan menghafalkan surah An-Nisa, langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. Bacalah ayat ke-1 sebanyak 20 kali
  2. Bacalah ayat ke-2 sebanyak 20 kali
  3. Bacalah ayat ke-3 sebanyak 20 kali
  4. Bacalah ayat ke-4 sebanyak 20 kali
  5. Bacalah ayat ke-1 hingga ke-4 sebanyak 20 kali
  6. Bacalah ayat ke-5 sebanyak 20 kali
  7. Bacalah ayat ke-6 sebanyak 20 kali
  8. Bacalah ayat ke-7 sebanyak 20 kali
  9. Bacalah ayat ke-8 sebanyak 20 kali
  10. Bacalah ayat ke-5 hingga ke-8 sebanyak 20 kali
  11. Bacalah ayat ke-1 hingga ke-8 sebanyak 20 kali
Demikian seterusnya hingga selesai seluruh Al-Quran. Dalam sehari jangan menghafal lebih dari 1/8 juz agar tidak berat bagi Anda untuk mengulang dan menjaganya. Bila 1 juz Al-Quran terdiri dari 10 lembar (20 halaman), maka 1/8 juz adalah 1,25 lembar atau setara dengan 2,5 halaman.

Cara Menambah Hafalan Al-Quran pada Hari Berikutnya
Saat menambah hafalan baru pada hari berikutnya, Anda awali dengan mengulang ayat pertama hingga terakhir sebanyak 20 kali. Hal ini akan menambah kokohnya hafalan dalam igatan Anda. Kemudian mulailah hafalan baru dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan ketika menghafal ayat-ayat sebelumnya.

Cara Mengulang (Muroja’ah) Hafalan Al-Quran
Jangan menambah hafalan baru tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumnya. Karena jika Anda menghafal Al-Quran terus menerus tanpa mengulangnya terlebih dahulu dan di akhir mengulang semuanya sedari awal maka hal ini akan terasa berat bagi Anda. Dan tanpa disadari banyak pula hafalan yang terlupa lepas dari ingatan.
Cara terbaik menghafal Al-Quran adalah dengan menggabungkan muroja’ah (mengulang hafalan lama) dan dilanjutkan dengan menambah hafalan baru. Anda bisa membagi mushaf Al-Quran menjadi 3 bagian. Masing-masing bagian adalah 10 juz. Jika Anda menghafal dalam sehari satu halaman, ulangilah dalam sehari 4 halaman yang telah dihafal sebelumya hingga Anda dapat menyelesaikan 10 juz.
Lalu berhentilah selama sebulan dari menambah hafalan baru. Gunakan waktu ini untuk muroja’ah dengan cara setiap hari diulang sebanyak 8 halaman. Demikian sehingga selesai muroja’ah 10 juz yang merupakan bagian pertama. Dengan selesainya muroja’ah bagian pertama ini maka Anda telah siap untuk melanjutkan menghafal ayat-ayat baru dari 10 juz kedua (bagian kedua Al-Quran).
Mulailah kembali menambah hafalan baru dari juz 11 hingga juz 20, setiap hari sebanyak 1 hingga 2 halaman tergantung kemampuan Anda. Lalu mengulang setiap setiap harinya 8 halaman hingga selesai juz 20. Berhentilah selama 2 bulan dari menambah hafalan baru. Gunakan waktu ini untuk muroja’ah juz 1 hingga 20, mengulang 8 halaman setiap harinya.
Dengan selesainya muroja’ah 20 juz ini maka Anda telah siap untuk melanjutkan menghafal ayat-ayat baru dari 10 juz terakhir (bagian ketiga Al-Quran). Mulailah kembali menambah hafalan baru dari juz 21 hingga juz 30, setiap hari sebanyak 1 hingga 2 halaman tergantung kemampuan Anda. Lalu mengulang setiap setiap harinya 8 halaman hingga tuntas juz 30.
Setelah Anda menyelesaikan hafalan 30 juz, ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri dalam satu bulan, setiap harinya 1/2 juz . Kemudian pindah ke 10 juz berikutnya, setiap harinya diulang 1/2 juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama. Kemudian pindah ke 10 juz terakhir, setiap harinya 1/2 juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.
Demikianlah metode praktis menghafal Al-Quran TIKROR, yaitu mengulang-ulang. Semoga bisa memudahkan Anda dalam menghafal Al-Quran. Silakan bagikan pengalaman Anda dalam menghafal Al-Quran melalui form komentar di bawah. Dan bagikan panduan ini agar rekan dan keluarga Anda  juga bisa mempelajari dan memanfaatkannya.

***

Profile PPMQ AT-TAHALLIY

(Postingan Lama)

Pondok Pesantren Putri
AT-TAHALLIY
Prayungan – Sawoo – Ponorogo

PonPes At Tahalliy adalah Pondok Pesantren khusus Putri yang terletak di Dukuh Ngimo Desa Prayungan Kec. Sawoo (Asrama Santri sementara masih menempati Rumah Warga).

Ponpes ini berada dibawah naungan Pesantren Induk PP Nurul Haromain, Pujon – Malang. Sanad keilmuan bersambung kepada Abi KH M Ihya’ Ulumiddin (seorang Alim lulusan Pesantren Langitan dan Rushaifah, Makkah, dibawah asuhan Abuya Sayyid Muhammad Alawi AlMaliki).

Nama At Tahalliy sendiri merupakan nama Pesantren ini yang diberikan oleh Abi Ihya’ saat Pengasuh sowan kepada beliau di Pujon.
Ponpes masih dalam proses tahap awal, beroperasi sekitar bulan Februari 2019 yang lalu dengan ditugaskannya da’i Nurul Haromain saat itu, Ust. Hayatuddin Albahry asal Cilacap, setelah sebelumnya bertugas di Kab. Sragen Jawa Tengah kurang lebih 4,5 tahun.

Semenjak beroperasi hingga kini setidaknya ada 6 santriwati yang mukim berasal dari daerah pegunungan sekitar Kec. Sawoo. Kegiatan sehari-hari pun sudah mulai berjalan layaknya pesantren-pesantren yang lain. Metode pembelajaran yang digunakan adalah semi salaf, mengaji sistem Sorogan maupun Bandongan. Santripun dianjurkan untuk mengikuti sekolah formal di sekolah-sekolah sekitar.

Untuk saat ini (tahap awal) yang ditekankan adalah pemantapan bacaan Al Qur’an yang dilanjutkan dengan tahfidz Juz 30. Rencana kedepan (semoga Alloh merestui) insyaAlloh akan fokus pada Tahfidzul Qur’an dan Pendampingan Pengembangan Skill sebagai bekal masa depan Santriwati sebagai Ibu Rumah Tangga dan Sekolah Awal bagi putra-putrinya. Saat ini pula sudah digalakkan pengembangan pendampingan skill yaitu keterampilan menjahit. Selanjutnya semoga bisa semakin berkembang. Aamiin..

Tentang Website ini
Website www.attahalliy.com adalah website yang baru dibuat karena berkaitan diperlukannya penyampaian informasi secara mudah dan cepat, terutama untuk saat ini Kami merasa perlu untuk menyampaikan detail donasi yang masuk untuk Pembebasan Lahan yang akan digunakan untuk PP At Tahalliy kedepanya.

Sebelumnya informasi donasi yang diterima Kami masukkan kedalam website www.murojaah.com namun karena masa domainnya habis maka Kami membuat domain baru yang sesuai dengan Pesantren. 

Kegiatan Harian Santri